Perkembangan iptek pada masa perang dingin
Anggota Kelompok:
Ø Ulfa Syahruni
Ø Andini Rezky
Wulandari
Ø Sigit Bayu
Prasetyo
Ø Gusrinaldy Sani
CPH
NB: Tugas dalam bentuk peta
konsep
Peta Konsep
PERKEMBANGAN IPTEK PADA MASA
PERANG DINGIN
1.Faktor Penyebab Perang Dingin
Pada masa
perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat
sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang
besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh
disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat.
Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan
lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai
tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan
bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga
bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.Perkembangan
teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan
momen emasnya pada era Perang Dingin.
Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat)
dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi
elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali
pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen
elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan
mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras
komputer dan terus berevolusi sampai saat ini.
Perangkat
telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan
menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan
batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi
kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan
perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah
yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur
telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia
mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang.
Sebagian sejarahwan berpendapat bahwa pertemuan para
pemimpin sekutu dan Uni Soviet pada bulan Febuari 1945 di Konferensi Yalta
adalah awal dari perang dingin.
Konferensi
Yalta
Dalam konferensi tersebut, Joshep Stalin (pemimpin
soviet), secara terang-terangan menyebarkan ideologi komunis ke wilayah Eropa
Timur. Perang dingin adalah istilah yang merujuk kepada persaingan antara
kelompok komunis dan nonkomunis. Komunis seperti Uni Soviet dan nonkomunis
adalah Amerika Serikat. Namun, dalam hal ini “perang” dapat dilihat pula dalam
bentuk perlombaan teknologi senjata yang meliputi :
1.
Pengembangan
nuklir dan senjata konvensional,
2.
Jaringan
aliansi militer,
3.
Perang
ekonomi dan embargo perdagangan,
4.
Propaganda,
5.
Spionase
(memata-matai, pengintaian,dan penyadapan)
Perang
tanding jarak jauh (proxy wars).
Perang Dingin ditandai oleh sikap ketidakpercayaan,
dan kesalahpahaman antara Blok Barat dan Blok Timur. Keadaan tersebut mendorong
ketegangan kian bertambah dan dikhawatirkan akan menjurus pada terjadinya
perang dunia ketiga. Amerika Serikat dituduh menjalankan politik imperialisme
untuk mempengaruhi dunia, sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasan
atas Negara-negara demokrasi melalui ideologi komunisnya.
Meskipun masih banyak diperdebatkan, namun banyak
kalangan sejarawan memperkirakan sekitar tahun 1947 sebagai periode dimulainya
Perang Dingin hingga masa bubarnya Uni Soviet pada 25 Desember 1991.
Strategi politik yang dikembangkan Amerika Serikat
dalam Perang Dingin adalah “menahan laju komunisme” (containment of communism)
yang diusung oleh Uni Soviet. Langkah strategis yang dilakukan Amerika Serikat
yaitu dengan memberikan bantuan ekonomi dan militer bagi Negara-negara Eropa
melalui Truman Doctrine (Doktrin Truman) pada tahun 1947. Doktrin Truman
merupakan reaksi keras Ameriak Serikat atas Uni Soviet yang mengancam Yunani
dan Turki lewat pidato Stalin pada tahun 1946. Amerika Serikat memandang, bahwa
pidato tersebut adalah pernyataan perang ideologis terhadap Blok Barat. Selain
Doktrin Truman, Amerika Serikat juga mengeluarkan program yang dikenal dengan
nama Marshall Plan. Program ini bertujuan untuk membangun kembali Eropa yang
rusak akibat Perang Dunia II dan telah menyebabkan rapuhnya perekonomian.
Amerika Serikat menyadari bahwa kondisi ini merupakan jalan mudah bagi
komunisme untuk mengembangkan hegemoninya.
Oleh karena itu, bantuan Amerika Serikat terhadap
Negara-negara Eropa juga memiliki muatan persaingan ideologi yang kuat sebagai
upaya menandingi Uni Soviet. Pada 14 April 1949 Amerika Serikat membentuk Pakta
Pertahanan Atlantik Utara (NATO = North Atlantic Threaty Organization) yang
bertujuan untuk membendung ideology komunis. Berdirinya NATO mendorong Uni
Soviet untuk mendirikan pakta militer tandingan pada tahun 1955 yang diberi
nama Pakta Warsawa.
Pada tahun 1962 isu senjata nuklir menghangat ketika
terjadi Krisis Teluk Babi di Kuba. Krisis dipicu oleh tindakan Uni Soviet yang
meletakkan senjata nuklirnya di Teluk Babi, Kuba, sehingga membuat gelisah
Amerika Serikat. Selama krisis Kuba inilah muncul kekhawatiran bahwa dunia
tengah mendekati masa perang dunia ketiga atau perang nuklir.
Pada tahun 1970-an berbagai peristiwa yang
menyangkut hubungan antarnegara di dunia mulai membaik. Ketegangan dalam Perang
Dingin pun mulai semakin berkurang setelah diadakannya perjanjian empat
kekuatan di Eropa pada 3 September 1971. Empat kekuatan tersebut yaitu Uni
Soviet, Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris.
Pada tahun 1979, Uni Soviet menginvasi Afghanistan.
Hal ini menjadi sebuah tanda makin “dinginnya” kembali hubungan Uni Soviet dan
Amerika Serikat setelah dilakukannya pengurangan ketegangan pada tahun 1970-an.
Invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979 dalam upayanya mendukung
embrio rezim komunis di Negara itu telah menyebabkan munculnya huru-hara dan
merebaknya aksi boikot terhadap Olimpiode Moskow tahun 1980 oleh banyak Negara
Barat. Invasi tersebut telah mengakibatkan diadakannya pengembangan senjata
misil nuklir SS-20 yang dimulai sejak tahun 1977 oleh Uni Soviet yang telah
membuat khawatir NATO. Oleh karena itu, pada tahun 1979 diadakan
penandatanganan persetujuan SALT I (Strategic Arms Limited Task atau pembatasan
persenjataan strategis) dan SALT II. Kedua persetujuan bertujuan menekan
penggunaan senjata misil nuklir untuk kepentingan perang.
Di samping melakukan penekanan, juga dilancarkan
ancaman akan mengembangkan 500 misil peluncur Pershing II di Jerman Barat dan
Belanda jika negoisasi tidak berjalan sukses. Negoisasi ternyata menemui
kegagalan. Rencana untuk mengembangkan misil Pershing II semakin menguat dan
telah memunculkan makin meluasnya pertentangan dan opini publik seluruh Eropa.
Pershing II dikembangkan di Eropa sejak Januari 1984 dan mulai ditarik mundur
pada awal Oktober 1998. Pada tahun 1985, Mikhail Gorbachev terpilih sebagai
pemimpin Uni Soviet. Pada tahun itu pula terjadi sebuah kejutan ketika Presiden
Amerika Serikat, Ronald Reagan, bertemu dengan Gorbachev di Jenewa (Swiss).
Kemudian pada tahun 1986 di Reykjavik (Islandia) yang dilanjutkan dengan
diskusi tentang penimbangan kembali lanjutan penyimpanan senjata misil. Pembicaraan
tersebut menemui kegagalan.
Presiden Ronald Reagan pun memberikan peringatan
akan meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya. Pada akhirnya, peringatan
Reagan tersebut membawa pengaruh terhadap sikap Michael Gorbachev untuk
melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik pada tahun 1987. Dampak dari
perjanjian ini telah membuat Uni Soviet mengurangi kekuatan angkatan perangnya
di Eropa Timur.
Para sejarawan Barat ada yang berpendapat, bahwa
salah satu penyebab utama keruntuhan Uni Soviet adalah krisis keuangan
besar-besaran yang banyak dihabiskan untuk kepentingan teknologi militer. Usaha
NATO dalam meningkatkan persenjataannya pada tahun 1980-an telah menuntut Uni
Soviet untuk berupaya mengimbangi NATO. Upaya dilakukan dengan menekankan
pengeluaran negara untuk kepentingan militer yang pada akhirnya telah
menimbulkan gangguan dan kebangkrutan terhadap perekonomian Uni Soviet. Kondisi
itu tentu telah menyulitkan Uni Soviet untuk mengimbangi Blok Barat. Akibat krisis
keuangan yang dihadapi Uni Soviet membuat Uni Soviet telah kalah dalam Perang
Dingin. Dengan demikian, berakhirnya Perang Dingin ini dalam perkembangannya
menjadi tanda berakhirnya ideologi komunis yang selama ini didominasi oleh
kekuasaan Uni Soviet.
Berikut adalah faktor penyebab perang dingin:
·
Sebab
Umum / Tidak Langssung sebagai berikut:
1. Sikap ketidak percayaan, kecurigaan,
kesalahpahaman antara Blok Barat dan Blok Timur.
2. Amerika Serikat dituduh menjalankan
politik imperialisme untuk memperngaruhi dunia.
3. Uni Soviet dituduh melakukan perluasan
hegomoni atas negara-negara demokrasi.
4. Terbentuknya persekutuan / aliansi yaitu:
a. Blok Barat (Amerika Serikat dan
anggota kelompok demokrasi)
b. Blok Timur (Uni Soviet dan anggota
kelompok yang komunis)
·
Sebab Khusus
/ Langsung
1. Keberhasilan pasukan
Sekutu membebaskan negara-negara dari pendudukan Jerman, mendorong Uni Soviet
melakukan ovenship / serangan terhadap negara-negara Eropa Timur yang
diduduki Jerman.
2. Uni Soviet menduduki
negara-negara Baltik (Estonia, Latvia, dan Lithuania) yang merupakan wilayah
Polandia.
2.
Perebutan Hegomoni
a.
Uni Soviet
di Eropa semakin hebat dan semakin cepat mengembangkan hegomoninya.
b.
Amerika
Serikat semakin gelisha sehingga mengusung pilitik yang dikenal dengan
Kontainment Police ( Containment of Communis) dengan tujuan mencegah
berkembangnya pengaruh hegomoni Uni Soviet.
c.
Srategi
politik Kontainman of Comunis melalui pemberin bantuan ekonnomi dan militer
untuk negara-negara Eropa sebagai berikut:
a. Truman Doctrine yaitu bantuan
ekonomi dan milliter kepada Turki dan Yunani pada 1947.
b. Marshall Plan yaitu pemberian
bantuan ekonomi dan militer untuk pembangunan Eropa yang rusak akibat perang
dunia II.
d.
Pembentukan
pakta pertahanan yaitu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)tanggal 4 April
1949.
e.
Untuk
mengimbangi Doktrin Truman dan Marshall Plan Uni Soviet membentuk Molotoplan
untuk menata kembali perekonomian negara-negara Eropa Timur dan
badan kerja sama ekonomi (Komikon Komintern Ekonomi).
f.
Perkembangan
konflik ideologi antar negara super power /adidaya /adikuasa sebagai berikut:
1. Di semenanjung Korea dibagi menjadi
dua daerah yaitu Korea Utara (Uni Soviet) dan Korea Selatan (Amerika Serikat).
2. Vietnam dibagi menjadi dua daerah
yaitu Vietnam Utara (Uni Soviet dan Cina) dan Vietnam Selatan (Amerika Serikat)
.
3. Konflik Vietnam Kamboja disebabkan
oleh soal wilayah perbatasan yang dipengaruhi oleh Uni Soviet (Vietnam) dan
Cina (Kamboja).
4. Krisis Kuba 1961 penyebabnya adalah
Uni Soviet membangun pangkalan militer di Teluk Kuba dan mendapat reaksi keras
dari Amerika Serikat.
5.
Negara-negara yang di kuasai komunis Uni Soviet sebagai berikut:
·
Nikaragua
·
Ethiovia
·
Mozambik
·
Angola
6. Perebutan
hegomoni di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika melalui intelejen sebagai berikut:
·
Amerika
Serikat melalui CIA (Control Inteligen Agency)
·
Uni Soviet
melalui KGB ( Comite Gosudar Steven Now Bezavas Nosty)
3. Perlombaan Teknologi Persenjataan Nuklir dan
Industri Pesawat Ruang Angkasa
Masa-masa setelah berakhirnya Perang Dunia II tidak
dapat dilepaskan dari bayang-bayang penggunaan senjata nuklir. Salah satu ciri utama
dari Perang Dingin adalah perlombaan senjata antara Negara-negara anggota dari
NATO dan Pakta Warsawa. Hal ini telah menghasilkan penemuan-penemuan penting
dalam perkembangan ilmu pengetahuan, terutama penerapan teknologi di bidang
militer. Beberapa perkembangan revolusioner di antaranya dibuat dalam bidang
senjata nuklir dan roket.
Banyak roket digunakan untuk meluncurkan manusia dan
satelit ke ruang angkasa yang pada mulanya sebenarnya dirancang untuk
kepentingan militer sepanjang masa Perang Dingin. Sektor lain yang menunjukkan
terjadinya persaingan persenjataan meliputi teknologi-teknologi seperti jet
tempur, bom, senjata kimia, senjata biologi, peluru kendali, roket antarbenua,
anti-roket, anti tank, kapal selam, dan kapal selam peluncur roket. Selain itu,
ada juga teknologi spionase yang meliputi perangkat elektronik untuk
kepentingan intelejen, kode-kode intelejen, peswat pengintai, dan satelit
mata-mata.
Salah satu hal yang paling menonjol dari perlombaan
senjata nuklir adalah sejenis penangkal yang diyakini bersifat menghancurkan
dan merusak satu sama lain atau dikenal dengan konsep MAD (Muttually Assured
Destruction). Konsep MAD tersebut menunjukkan bahwa kedua belah pihak memiliki
lebih dari cukup senjata nuklir yang dapat mengancam eksistensi sebuah negara.
Oleh karena itu, masing-masing blok (Barat dan Timur) saling menjaga diri untuk
tidak menyerang satu sama lain dalam menggunakan senjata nuklirnya
Namun, tidak hanya persaingan jumlah persenjataan
nuklir dan personil militer saja kedua Negara adidaya tersebut berusaha
menunjukkan kekuatannya. Di bidang teknologi militer pun keduanya saling unjuk
kecanggihan.
Senjata nuklir dan persaingan militer bukan
merupakan satu-satunya fakta teknologi pasca Perang Dunia II. Banyak temuan
teknologi pada masa Perang Dingin yang digunakan dalam ruang lingkup yang lebih
luas dan tidak hanya terpusat untuk kepentingan perang. Yang paling menonjol
dari semua perkembangan iptek pada masa Perang Dingin adalah eksplorasi manusia
ke luar angkasa. Teknologi roket yang pertama kali diterapkan untuk
persenjataan mulai dikembangkan untuk menjadi sarana peluncuran satelit dan
melakukan riset terhadap bulan dan planet.
Dalam bidang eksplorasi antariksa, langkah
spektakuler yang pertama kali ditunjukkan adalah dengan menciptakan pesawat
Sputnik I yang diluncurkan oleh Uni Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957 sebagai
satelit buatan pertama. Perkembangan eksplorasi pesawat antariksa dibagi
menjadi empat tahapan kronologis, yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan Daya Dorong Roket
Peningkatan
daya dorong roket dilakukan untuk menaruh satelit-satelit ke dalam orbit dan
pemeriksaan penggunaan satelit untuk keperluan komunikasi. Fungsi lainnya yaitu
untuk mengamati keadaan udara, memantau untuk keperluan militer, dan survei
topografis dan geologis.
b. Program Angkasa Berawak
Tahapan
ini diawali oleh kosmonot Rusia, Yuri Gagarin, pada tanggal 12 April 1961 dalam
Pesawat Vostok I. Penerbangan ini memperlihatkan penguasaan masalah yang dapat
membawa pesawat dan awaknya kembali ke atmosfir bumi. Serangkaian penerbangan
yang dilakukan oleh Uni Soviet kemudian disusul oleh Amerika Serikat yang mampu
melakukan maneuver mengudara selama dua minggu dan membuat terobosan, yaitu
awak pesawatnya berjalan di luar angkasa.
c. Program Menuju Bulan
Bermula
dengan pendekatan-pendekatan ke bulan yang dilanjutkan dengan survei pendaratan
berawak ke permukaan bulan. Puncaknya terjadi tanggal 20 Juli 1969, ketika Neil
Amstrong dan Edwin Aldrin berhasil merangkak keluar dari pesawat Apollo 11
menuju permukaan bulan. Penjelajahan bulan berawak terus dilanjutkan dengan
eksperimen yang diperluas sebelum akhirnya program itu dibatasi pada tahun
1972.
d. Riset dan Penjelajahan Planet
Penyelidikan
planet luar bumi dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Melalui
penyelidikan angkasa Mariner 2 (1962) dan Pioner Venus 1 (1978) milik Amerika
Serikat serta Uni Soviet dengan pesawat Venera 3 (1996) dan Venera 4 (1967)
diadakan eksplorasi terhadap Planet Venus. Berdasarkan temuan-temuan riset
tersebut, disimpulkan bahwa Planet Venus menunjukkan lebih panas dengan suhu
permukaan 900˚ F sehingga kurang ramah untuk dihuni makhluk hidup.
a.
Perang
dingin di tandai dengan perkembangan persenjataan nuklir dan personil militer.
b.
Bidang-bidang
teknologi militer dan ruang angkasa saling unjuk kecanggihan.
c.
Personil
Amerika Serikat dan Uni Soviet tahun 1963-1987
No
|
Negara
|
Tahun
|
||||||||
1963
|
1966
|
1969
|
1972
|
1975
|
1978
|
1981
|
1984
|
1987
|
||
1
|
Amerika Serikat
|
2700
|
3090
|
3460
|
2320
|
2098
|
2033
|
2168
|
2244
|
2279
|
2
|
Uni Soviet
|
3110
|
2780
|
3340
|
3510
|
4100
|
4200
|
4400
|
4500
|
4400
|
d.
Pesawat
ruang angkasa dan awak pesawat Amerika Serikat dan Uni Soviet
No
Negara Nama Pesawat Awak
Pesawat
Keberhasilan
1.
Amerika Serikat
1. Apolo
II Edwin Aldrin & Neil Amstrong
2.
Explorer I &
II
3.
Discovery
4. Vanguard Alan B.
Shepard
Berada di ruang angkasa selama 15 menit
5.
Frienship VII John H
Glenn
Mengitari
bumi tiga kali
2.
Uni Soviet
1. Sputnik
I Tanpa awak
2. Sputnik
II Seekor anjing
3. Lunik
4. Vostok I
Yuri Gagarin Mengitari bumi selama 108 menit pada1961
5. Vostok
II German
Titov Mengitari bumi selama 25 jam
4. Perlombaan
Persenjataan kimia dan biologi
Selain
pengembangan senjata nuklir, pada masa perang dingin kedua blok juga
mengembangkan senjata baru, yaitu senjata biologi dan kimia yang dikenal
sebagai ABC (Atomic, Biological and Chemical) atau senjata atom, biologi dan
kimia. Senjata biologi dan kimia dikembangkan oleh dua Negara adidaya karena
dianggap lebih murah dan bias di produksi secara missal dalam waktu yang cepat.
Meskipun terbuat dari bahan yang murah, namun senjata biologi dan kimia
tersebut merupakan senjata yang mematikan.
Contoh jenis senjata yang di kembangkan oleh
AS dan US pada masa perang dingin adalah senjata bakteri anthraks, sedangkan
senjata kimia yang dikembangkan pada masa perang dingin adalah gas mustar,
sarin, soman, dan fosgen. Senjata anthraks dikembangkan dari bakteri anthraks
yang mematikan dari hewan. Senjata kimia jenis gas mustar, sarin, soman, dan
fosgen dikembangkan dari unsure-unsur kimia untuk menyerang system saraf dan
pernafasan manusia.
Pemakaian
senjata kimia dengan dosis 1 milligram dapat berakibat fatal bagi penderita.
Pemakaian gas mustar pernah digunakan oleh pemerintah irak untuk menyerang suku
kurdi pada tahun 1989. Gas sarin pernah digunakan oleh sekte Aum Shin Rikyu
untuk menyerang para warga yang sedang berada di stasiun Tokyo pada tahun 1995.
Pada akhir perang dingin, diperkirakan masih tersimpan jutaan ton senjata kimia
dan biologi oleh berbagai Negara di dunia
5.Penjelajahan ruang angkasa
Pada masa Perang Dingin 1947 sampai 1991, kompetisi teknologi antariksa
antara AS dan Soviet kala itu kian memanas. Pada 1957, Soviet unggul dengan
satelit sederhana prosteishy sputnik (PS-1). Empat tahun kemudian, Soviet juga
melampaui AS, mengirimkan Yuri Gagarin mengorbit bumi. Dialah manusia pertama ke luar angkasa, menggunakan pesawat
ulang-alik Vostok 1. Sejak inilah istilah kosmonaut dikenal. Dalam bahsa Rusia,
Kosmonaut berarti “pelaut semesta.”
Tertinggal tiga pekan, awal Mei 1961, AS mengirimkan astronot pertama
mereka, Alan Shepard ke luar angkasa. Alan menumpang kapal ulang-alik Freedom
7. Kata astronot diambil dari bahasa Yunani, berarti “pelaut bintang.” Setahun
kemudian, barulah AS mengirimkan John Glenn, astronot AS pertama mengorbit
bumi.
Persaingan kian tajam, ketika Presiden AS kala itu John F Kennedy
menyetujui misi mencapai Bulan, atau dikenal program Apollo. Tekad Kennedy
adalah menerbangkan manusia ke bulan sebelum abad ke 20 berakhir. Apollo 11
inilah yang mengantarkan Armstrong dan Aldrin ke Bulan. Tak hanya Soviet dan AS
yang bertarung. Sejumlah negara-negara Eropa juga turut serta. Katakanlah,
Jerman yang sukses menerbangkan satelit AZUR pada 8 November 1969, menggunakan
roket Scout-B buatan AS. Lalu, ada Prancis yang merancang roket Veronique yang
melesat pada 1957. Pada kepemimpinan Charles De Gaulle di 1958, teknologi
antariksa Prancis mendapatkan tempat prioritas pada salah satu program
pemerintah.
Jika AS dan Soviet bersaing soal siapa lebih unggul, di Eropa ada Prancis
dan Jerman yang berlomba menghasilkan teknologi tercanggih. Menurut bocoran
kabel diplomatik Kedutaan Besar AS di laman WikiLeaks, kedua negara itu
bersitegang dalam bidang ini. Dilansir dari CNN, Januari 2011, Dubes AS
mengatakan intelijen dan badan antariksa Jerman menuding Prancis punya itikad
jelek. Selain itu, rencana lobi Prancis ke AS untuk pembuatan satelit juga
dibongkar oleh Jerman.
Persaingan ketat antara negara-negara maju itu menimbulkan kekhawatiran
baru. Siapa akan menguasai Bulan? Siapa pemilik antariksa? Dan apakah orbit
akan menjadi tempat negara maju meletakkan senjata mereka?
Untuk itulah, pada 27 Januari 1967 Amerika Serikat, Inggris dan Rusia
meneken Traktat Luar Angkasa, atau
Traktat Prinsip Pengaturan Aktivitas Negara-negara Dalam Eksplorasi dan
Penggunaan Luar Angkasa, termasuk Bulan dan Benda-benda Langit Lainnya. Pada
Oktober 2011, ada 100 negara tergabung dalam traktat ini. Sementara itu 26
negara lainnya belum meratifikasi. Menurut traktat itu, luar angkasa dan
seluruh benda angkasa adalah warisan bersama umat manusia (Common heritage of
mankind), jadi harus dipergunakan dan dimanfaatkan untuk kebaikan manusia. Bulan dan seluruh benda di angkasa
harus bebas dieksplorasi negara manapun tanpa diskriminasi. Orbit bumi juga tak
boleh dipergunakan untuk menempatkan senjata nuklir.
6.Akhir Perang Dingin
Kedua negara
adikuasa akhirnya menyadari bahwa hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas,
oleh karena itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya
menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia
dengan adanya Perang Dunia III.
Sehingga
sejak 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam
perang dingin mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak
yangbertikai disebut Detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.
·
Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
·
Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
·
Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
·
Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya
persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan
persenjataan strategis.
SALT I
merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategisyang berlangsung di
Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini
ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan Leonid
Brezhnev (Uni Soviet).
SALT II merupakan perundingan
pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada
November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina, Austria
oleh Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
Presiden Ronald Reagen
meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang mempengaruhi sikap Mikhail
Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik tahun 1987.
Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi kekuatan angkatan
perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan ekonomi serta
kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
Deng
Xiaoping berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya Mao
Tse Tung. Deng Xiaoping merupakan
pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi. Programnya adalah
membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang berdasarkan milik pribadi.
Penanaman modal asing mulai masuk kembali terutama dalam sektor jasa dan
diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan adanya
gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina. Tetapi reformasi ekonomi
yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi politik sehingga kehidupan
politik masih dikendalikan oleh partai Komunis. Dampaknya muncul bentrokan
dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi di Lapangan Tiananmen, Beijing
dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan perlawanan bahkan
para pelakunya diawasi secara ketat.
Pertumbuhan
ekonomi Uni Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni Soviet
mengalami kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai
mengalami kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari
upaya Uni Soviet untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah
dalam negeri mereka. Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :
·
ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis
sendiri,
·
tekanan kelompok etnis non Rusia,
·
korupsi yang timbul di kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
·
dana anggaran belanja yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni
Soviet di beberapa negara Eropa Timur,
·
ketertinggalan teknologi dan peralatan industri sehingga kapasitas produksi
makanan untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.
Perang Dingin akhirnya
berakhir karena:
·
Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer.
Uni Soviet mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah
kekuasaannya agar negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.
·
Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang
tidak stabil benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat
tergantung dengan ekspor minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu
membiayai Perang Dingin.
·
Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.
·
Dampaknya muncul pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan
barat sehingga mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di
negara-negara non komunis.
·
Dalam kondisi yang buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin
Uni Soviet dengan tugasnya yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang
semakin buruk.
·
Langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal
dengan Perestroika dan Glasnost.
PERESTROIKA
merupakan restrukturisasi (penataan kembali struktur) yang sudah rusak.
Tujuannya guna mengatasi stagnasi untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial
dan ekonomi. Perestroika merupakan pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang
diprakarsai massa. Jadi Perestroika adalah langkah pembaharuan untuk
mempersatukan sosialisme dengan demokrasi melalui keterbukaan politik atau
GLASNOST.
Kebijakan ini memberikan
dampak yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam
masyarakat muncul. Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.
Kelompok Moderat, yaitu
kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme yang
disempurnakan.
Kelompok
Konservatif, yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan
komunisme. Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi tetapi
ingin meninggalkan komunism
Pada 19 Agustus 1991, Gennadi
Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan kudeta terhadap Gorbachev
tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin kelompok
Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai melambung
di pentas politik Uni Soviet.Yeltsin tidak mampu membendung gelora semangat
Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni Soviet
yang melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni Soviet.
Uni Soviet
mulai mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni
Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai
runtuh di negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
Secara resmi Uni Soviet
dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai denganpenurunan bendera Uni Soviet dan
dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet yang lain
mulai muncul sebagai negara yang merdeka.
Runtuhnya kekuatan Uni Soviet
di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet merupakan contoh
keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi negara.
7. Perkembangan
Teknologi Komunikasi dan Informasi pada Masa Perang Dingin
Ketertinggalan Amerika Serikat dari Uni Soviet dalam
teknologi ruang angkasa mendorong pemerintah AS menjalankan sebuah program
kilat guna mengejar ketertinggalannya. Seperti mendirikan Advance Research
Projects Agency (ARPA). Proyek itu kemudian dipecah menjadi dua yaitu : NASA
dan ARPANET. NASA mendalami studi ruang angkasa, sedang ARPANET mempromosikan
ilmu komputer dan pemrosesan informasi.
ARPANET kemudian mengembangkan prototip internet.
Pada tahun 1969 ARPANET merasa perlu memperkenalkan temuan-temuannya.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat membangun sistem jaringan melalui
hubungan antarkomputer di daerahdaerah tertentu. Pada awalnya ARPANET hanya
menghubungkan tiga buah komputer di Utah. Dalam beberapa tahun kemudian proyek
ini berkembang ke seluruh Negara bagian. Karena perkembangannya sangat pesat,
maka ARPANET kemudian dipecah menjadi dua bagian, yaitu Milnet digunakan khusus
untuk kepentingan militer dan ARPANET untuk keperluan nonmiliter, khusunya
perguruan tinggi.
Kedua jaringan itu kemudian digabungkan dengan nama
Darpa Internet dan akhirnya dikenal dengan sebutan Internet. Internet
(Interconennected Network) merupakan jaringan komputer yang terdiri dari banyak
jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan lainnya. Jaringan itu
dihubungkan melalui saluran (satelit,telepon, dan kabel).
Sejak tahun 1990-an internet mulai digunakan dengan
bantuan telepon dan modem, sehingga internet diibaratkan sebagai jalan tingkat
tinggi dan disebut juga cyberspace karena memiliki jaringan komunikasi ibarat
dunia maya. Kehadiran internet telah menghasilkan kemudahan dalam mengatasi
permasalahan geografis, sehingga berbagai aktivitas manusia tidak terhalang
oleh jarak, ruang, dan waktu.
Perkembangan iptek pada masa perang dingin:
·
Pada masa
perang dingin teknologi informasi dan komunikasi memberikan peranan yang
penting.
·
Penguasaan
teknologi informasi dan komunikasi difokuskan pada bidang pertahanan dan
keamanan masing-masing
pihak.
·
Ketertinggalan
Amerika Serikat dari Uni Soviet dalam teknologi ruang angkasa mendorong Amerika
Serikat untuk menjalankan program kilat guna mengejar ketertinggalannya.
·
Pemerintah
Amerika Serikat kemudian mendirikan Advance Research Projects agency (ARPA).
·
ARPA
kemudian dipecah menjadi dua yaitu:
1.
NASA
(mendalami studi ruang angkasa)
2.
ARPANET
(dibawah Departemen Pertahanan DARPA) yang mempromosikan ilmu komputer dan
pemrosesan informasi.
· ARPANET kemudian mengembangkan
prototip internet.
· Pengembangan ARPANET kemudia pecah
menjadi dua yaitu:
1.
Milnet;
digunakan khusus untuk kepentingan militer.
2.
ARPENET;
khusus untuk pergururan tinggi (non militer).
· Milnet dan ARPANET kemudian
bergabung dengan nama Darpa Internet (Internet).
Kehadiran internet telah menghasilkan banyak kemudahan dalam mengatasi
perrmasalahan geografis. Sehingga berbagai aktifitas manusia tidak terhalang
oleh jarak ruang dan waktu.
· Tidak seperti penemuan-penemuan
sebelumnya, internet dianggap sebagai penemuan besar yang mengubah dunia dari
yang bersifat lokal menjadi global.
· Dari internet, sunber-sumber
internet dunia yang sangat lua dapat diakses.